Aku mengagumi keindahan, kerumitan dari keajaiban tentang proses kehidupan. Berpikir atas nama "tidak teraturnya" tujuan pun menemui teriakan keresahan, setiap hari setiap renungan yang sering memaksa untuk terbentuk genggaman. Ketika disuguhi perkiraan yang membawa kontradiksi, malah mendekati cara yang membentuk keraguan. Keluhan terbuat, dan kemudian akan aku intimidasi kala itu mengganggu. Bukan tentang standar atau penerimaan umum, mungkin seperti motivasi supaya sang kecewa tidak muncul dari balik tawa.
Integrasi antara kebanggaan dengan derajat telah menemaniku dalam memutuskan : percaya yang aneh, unik, atau mungkin sekedar "semoga". Jika pengorbanan bagian dari cinta, maka cibiran akan menjadi hiasan akan tuduhan struktur logis agak garang.
Suarakan pada kesunyian untuk membebaskan diri, dan atau memiliki tempat luas dalam batin dan pikiran yang mungkin tersingkirkan dari ancaman moral. Biarkan jiwa ini bebas tanpa riwayat kuasa apapun. Karena nafas pun tak mampu diatur oleh ruang, mungkin Dia yang tak mudah dipastikan merangkul kesatuan atas dasar kehampaan. Jalur itu seperti nada, halus menenangkan, berinteraksi tanpa harus takut pada rekayasa harapan atau janji.
Namun tak cukup ampuh untuk menyaksikan kenyataan, memang sedikit angkuh dan itu apa adanya.
No comments:
Post a Comment