Pages

Monday, August 1

Aku Ingin Bersuara

Mendiami sepi sebagian menjadi satu kesalahan, karena terkadang sepi pun mampu memberikan dayanya pada bentuk teriakan. Aku seperti dikepung banyak cacian dan bukan saja untuk membuat situasi diri dalam target belas kasihan. Memang dari dulu aku kurang setuju dengan dikasihani model itu, dan pencurahan dalam bentuk apa yang ingin aku katakan pun sering aku rekayasa walau pada akhirnya menjadi kepolosan. Kau tahu di dikte, dalam format apapun sangat menjengkelkan. Seolah segalanya tak ada kebebasan.

Hal-hal kecil yang muncul mendapatkan tempatnya untuk diperhatikan. Tapi kenapa terbiasa dengan jawaban lanjutan yang hampir tidak mempunyai keputusan ? Akupun malu pada tulisanku, malu pada rencana, malu pada waktu belajarku. Keadaan yang membuat malas ini mungkin karena kompetisi yang monoton ataukah aku yang meragukan diriku ? oh tidak !

Hal yang tidak pasti itu seperti bayangan yang memiliki induk cahaya, sempat kabur, samar-samar, kemudian akan terlihat jika proses telah kamu sayangi.

Aku sedikit benci pada kelemahan, dan aku benci pula dengan kekuatan yang tidak jelas penempatannya. Oh,aku tahu kenapa aku merasa malas, kesehatan dan konsentrasiku jarang aku pelajari. Pola saat ini sungguh rumit dan membuat aliran darah, udara segar untuk setiap organ dan ruangnya sedang belum mencukupi.

2 comments:

  1. duh boss, jan ra tau tak bukak iki blogku..ngasi ra ngematene ngunu nek eneng komentar..:(

    ReplyDelete